/>

Suwasta Dilihat Dari Sisi Niskala

Suwasta Dilihat Dari Sisi Niskala
Unsur Magis Terus Membantu

Penerawangan secara Niskala Pemilu Kada Kabupaten Klungkung diprediksi seru. Penerawangan ini sebenarnya sudah muncul lama. Mulai dari calon independen yang sudah berjuang cukup lama dan menghabiskan banyak uang, tapi akhirnya tidak mendapatkan apa-apa dan bahkan gagal sebelum perang. Hal ini diakibatkan banyaknya kader yang mengaku mendukung, namun kenyataanya tidak. Demikian halnya dengan calon dari partai. Banyak kader-kader partai yang sudah merasa jenuh dan bahkan banyak juga kader (dilihat dari niskala) yang hanya coba-coba dan mengaku paling solid tapi ada tujuan tertentu. Dari penerawangan niskala, yang diperkirakan menang adalah bagi mereka yang tenang dan tidak terganggu akan hal-hal gunjingan disana-sini. Yang penting pada intinya bekerja dan bekerja, bukan berjanji dan berjanji.
Selain gencar masimakrama kesegala lini masyarakat, konseptual Hindupun diutamakan. Jelas, karena calonnya adalah semua beragama Hindu (bukan magsud unsure sara_red). Kali ini penulis sengaja memposkan paket Suwirta Kasta (SUWASTA) Dari segi niskala dan sekalanya. Paket ini sengaja menonjolkan warna poleng (hitam putih) sebagai perlambang Rwa Bhineda dan warna tridatu (merah Putih dan Hitam). Diawali dengan sembahyang ke pura kahyangan jagat di Klungkung, warna Poleng inipun dipublikasikan ke masyarakat Klungkung, baik melalui kegiatan-kegiatan dan juga penampilan di Baliho yang serba sama. “Proses ini sebenarnya berlangsung selama tiga bulan dan baru muncul bajunya yang juga berwarna poleng,” kata kandidat Bupati I Nyoman Suwirta. Hal ini tujuannya hanya semata-mata ingin memunjulkan kekhasan Bali. Di mana segala bentuk kehidupan itu harus seimbangan alis rwa bhineda.
Kandidat Non Kader asal Nusa Ceningan ini , seragam hitam putih sangat gampang dikenal masyarakat. Warna hitam putih adalah rwa bhineda dan tridatu adalah lambang Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Karena semua berada di Tangan Tuhan dan apa yang ditakdirkan harus dijalankan.
Terkait unsure Rwa Bhineda dan Trimurti juga dibawa ke Baliho dimana sebagian besar Baliho berukuran tiga meter kali tiga meter. Dan setiap sisinya dibingkai warna hitam putih. “Selain bertaksu juga dikenal oleh masyarakat luas,” imbuh Calon wakil bupati Made Mangku Kasta. Dia juga membenarkan kalau tridatu lambang yang datang dari berkah nunasang dan membuat semua baliho beraura magis berkat warnanya yang kalem tapi kuat ini.
Lanjut ke unsur niskala, selama kurun waktu berjalan setelah didaftarkan di KPUD Klungkung menjadi Kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang diusung partai gabungan Gerindra, PNBKI dan PKPB warna itu terus muncul dan semakin kuat melekat di hati masyarakat. Bahkan, hampir setiap simakrama yang dilakukan oleh kedua kandidat selalu diiringi hujan walaupun hanya beberapa saat saja.
Aura magis terus mengitari Klungkung dan sekitarnya, akibatnya banyak kasus-kasus yang sebenarnya sudah tenggelam sejak lama kini muncul kembali. Entah kenapa dan bagaimana pihak media sendiri juga gencar menggedor ketidakadilan yang memang sempat dirasakan masyarakat Klungkung. Seperti dunia terbalik, semua hal terungkap.
dari penerawangan, itu baru permulaan aka nada hal-hal yang lain terus bermunculan jelang pencoblosan 23 Agustus mendatang dan bahkan setelah pemilihan nantinya. Akan ada hal-hal yang akan mengejutkan warga Klungkung nantinya.
Bahkan mulai awal Juli ada hal-hal aneh yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk menggencet paket Suwasta. Perobekan Baliho sudah umum terjadi disetiap perhelatan pilkada, bahkan juga ada intimidasi kepada tim Suwasta yang memang kebanyakan berdarah kuat untuk memajukan Klungkung dan ingin perubahan demi Klungkung yang Santhi dan damai selalu. Unsure kedaerahanpun melekat. Dengan terus ditergang dan diterpa isu miring dari segala lini, paket Suwasta diprediksi semakin kuat, jika timnya juga masih tetap solid menggerakkan massa agar tetap tenang dan tidak tersulut emosi dengan adanya hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.
Secara Sekala, Paket ini benar-benar cocok dan meyakinkan. Dimana, calon Bupatinya dari kalangan bawah yang memang benar-benar bawah. Terbukti dari bekerja di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung dari Nol hingga dipercaya mengembangan koperasi Hingga besar saat ini dengan Sembilan usaha. Selain itu mata nasional juga tertuju pada Kopas Srinadi dengan adanya berbagai bentu juara tanpa ada interpensi apapun. Bahkan Suwirta juga sempat menjadi ‘pembantu’ rumah tangga demi kelanjutan sekolahnya.
Sementara kandidat Wakilnya merupakan Politisi Partai gerindra yang juga seorang tokoh spiritual. Walaupun tidak etis diungkapkan, memang benar kalau berbagai bantuan kesehatan atau usada yang diterapkan secara tulus ikhlas dan bagi semua kalangan masyarakat. Tidak melihat dari mana siapa dan kepentingannya. Pada dasarnya adalah keinginan membantu. Ini bisa disebut karena, penulis sendiri sempat mengalami hal serupa.
Untuk bisa menang (demikian diniskala) apa yang sudah diterapkan calon baik bupati maupun wakil harus terus dijalankan. Dimana, tidak menyikapi dengan emosi hal-hal yang berbau konflik. Semua hadapi dengan sabar dan tidak usah ada persaingan yang penting cita-cita awal untuk membangun Klungkung terus dijalankan dan dilaksanakan pada nantinya terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Klungkung 2013-2018.

TERUSLAH BERJUANG….BRAVO SUWASTA…MENANG SUWASTA…KLUNGKUNG JAYA.


0 komentar: