Keteladanan Persatuan Tokoh Tua Nusa Penida Dipertanyakan
Ketika kita masih
kecil berkelahi dengan teman sepermainanan, biasanya orang tua yang melerai.
Sambil memisahkan kita berkelahi, ia memberi nasehat agar kita sesama teman sepermainan dan satu daerah tidak
saling pukul. Sekaligus diujung wejangannnya orang tua kita akan memberitahu
betapa penting persatuan dan kesatuan, karena dengan persatuan dan persatuan
semua menjadi lebih mudah. Lalu bagaimana dengan Pilkada Klungkung 2013 yang
memilih calon Bupati dan wakil Bupati Klungkung? Ada putra Nusa Penida yang
mencalonkan diri menjadi calon Bupati yakni I Nyoman Suwirta berpasangan dengan
I Made Kasta ,bagaiamana nasehat persatuan dan kesatuan orang tua-orang tua
ini? Apakah ia selantang ketika kita berkelahi dengan sesama orang Nusa Penida?
Jawabanya ternyata nasehat lantang mereka tentang persatuan
tidak selantang ketika kita anak-anak muda ini berkelahi. Nasehat persatuan
mereka seperti “babakan pule”. Diberikan ke kita ada, tetapai nasehat persatuan
dan kesatuan sesama orang Nusa Penida untuk mereka sendiri kurang dijalankan. Memang tidak semua tokoh tua Nusa Penida seperti itu, jumlahnya yang mendukung calon lain jumlahnya bisa
dihitung dengan jari. Namun demikian patut dicatat ini adalah pelajarin
keteladanan yang buruk untuk tidak patut dicontih anak-anak muda Nusa Penida.
Setelah ditelisik
penyebab orang-orang tua Nusa Penida tidak mendukung calon bupati dari Nusa
Penida, ternyata penyebabnya beragam. Ada yang masih terbawa romantisme masa
lalu, ada yang sarat kepentingan politik dan yang lebih miris adalah ada sebagaian
dari mereka seolah-olah tidak rela ada tokoh muda Nusa Penida seperti I Nyoman
Suwirta maju mejadi calon Bupati. Tokoh tua yang berpikiran semacam itu menganggap I Nyoman Suwirta masih
anak baru kemarin sore. Tentunya alasan ini tidak punya pijakan yang jelas
karena I Nyoman Suwirta kalau dikaji dari umur sudah berumur 46 tahun sebuah
usia yang cukup matang, demikian pula pengalamannya mengatur dan memimpin
koperasi patut diacungi jempol. Kegigigihannya membangun Koppas telah
menjadikan Koppas dan dirinya tidak hanya diperhitungkan di Provinsi Bali
sebagai Koperasi nomer satu di Bali tetapi menjadi Koperasi terbaik Nasional no
32. Selain alasan itu. romantisme orang-orang tua kita dari Nusa Penida
terhadap masa lalu yaitu feodalisme masih kental, dan ini lebih dikarenakan adanya eweuh pakeweuh dan
kesungkanan yang besar terhadap hegomoni kekuasaan raja masa lampau telah
mendoktrin alam bawah sadar mereka. Tentunya ini pemikiran yang perlu
diluruskan, karena jaman itu telah lama berlalu, jaman itu hanya tinggal
kenangan dan jaman baru telah terbuka yaitu yang berhak memimpin dalam
percatuaran politik dalam era demokratis di bumi serombotan Klungkung adalah mereka yang memiliki kecakapan
leadership, bukan keturunan. Sebagian tokoh tua yang mendukung calon selain I
Nyoman Suwirta Kasta yaitu mereka yang punya kepentingan politik misalnya sebagai tokoh partai, atau
dijanjikan sesuatu padahal kalua dicermati itu hanya janji yang masih belum
jelas kepastiannya.
Orang tua adalah
sosok yang harus kita hormati demikian pula pilihannya. Tetapi di Pilkada
Klungkung 2013 ini kta sebagai generasi muda Nusa Penida mestinya menjadi
pelopor perubahan. Generasi muda sekarang adalah generasi yang melek informasi,
jamannya sekarang sudah internet sehingga untuk mencari kebenaran tentang rekam
jejak calon bupati dan wakil bupati Klungkung internet mempunyaiakurasi lebih
tinggi dan sumbernya beragam. Sekarang jaman feodalisme telah menjadi kenangan
dan hanya sebagai sebuah peninggalan kebudayaan semata sehingga yang layak memimpin
Klungkung mereka calon bupati dan wakil bupati yang terbukti cakap memimpin
Klungkung. Bahkan tidak
menjadi salah generasi muda Klungkung khususnya Nusa Penida menjadi inisiator
perubahan dengan memberikan masukan kepada para tokoh sepuh ini sehingga mereka terbuka mata , telingga dan nuraninya
bahwa perubahan bisa terjadi kalau kita yang mau merubah, kita yang dimaksud
adalah putra dan putri Nusa Penida. I Nyoman Suwirta tidak saja sebagai putra
terbaik Nusa Penida tetapi putra terbaik Klungkung karena ia memberi bukti
dengan kontribusinya yang konkret terhadap perkembangan ekonomi kerakyatan
Klungkung tidak sekedar janji-janji kosong. Tokoh tua harusnya menjadi teladan
persatuan dan kesatuan Nusa Penida termasuk di bidang politik yaitu Pilkada Klungkung
2013 dan generasi muda harus ikut ambil bagian menjadi pelopor perubahan di
Nusa Penida dan cakupan luasnya di Klungkung. Sejarah rengas dengklok untuk
mendesak proklamasi 17 Agustus 1945 dan reformasi 1998 adalah buah karya tokoh-tokoh muda mendesak tokoh tua untuk
perubahan itu ada, dan kini saatnya kita memilih calon Bupati I Nyoman Suwirta
dan I Made Kasta pasangan
Nomer 4 sehingga perubahan itu nyata.
0 komentar: