/>

Persatuan Masyarakat Nusa Penida Diuji pada Pilkada 2013

Geopolitik adalah suatu politik yang ditinjau dari wilayah. Hal ini bisa dilihat dari setiap Pilkada maupun Pileg geopolitik sangat menentukan. Kemenangan Made Mangku Pastika di Pilgub 15 Mei 2013 lebih karena geopolitik. Yaitu kemenangan Made Mangku Pastika di Kabupaten Buleleng yang mencapai 65%, terlebih suara di Buleleng terbesar di Bali di bandingkan kabupaten lainnya. ini berarti masyarakat Buleleng untuk memilih ayama aduannya sangat tinngi, padahal ada calon wakil gubernur yang juga berasal dari Buleleng.  Tanpa mengecilkan pemilih didaerah yang lain, geopolitik adalah suatu reprensentasi jengah suatu masyarakat terhadap rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama satu daerah. Bagaimana dengan Pilkada Klungkung 2013 yang akan memilih Cabup dan cawabup periode 2013 - 2018? Dari sekian kandidat yang ada satu diantaranya Calon Bupati I Nyoman Suwirta yang dicalonkan partai Gerindra, Nasdem dan PNBK berasal dari Nusa Penida, tepatnya dari pulau Ceningan. Bagaiamana dengan pilihan masyarakat Nusa Penida tentang calon yang satu ini? Tentunya yang bisa menjawab ini adalah masyarakat Nusa Penida sendiri dibilik suara TPS pada tanggal 23 Agustus 2013.
Berkaca dari kekalahan calon Bupati dari Nusa Penida yaitu Prof. Kinog, Prof. Djinar dan Gunaksa, itu lebih karena pilihan dari elite Nusa Penida terpecah belah menjadi tiga. Sehingga masyarakat Nusa Penida menyayangkan 3 tokoh ini maju secara bersama. Bahkan ada selentingan bahwa perumpaan kepiting yang ditaruh dalam ember, dimana kepiting akan saling tarik ketika ada temannya ada yang mau naik menuju puncak ember. Lalu bagaimana halnya sekarang ketika calon Bupati yang berasal dari Nusa Penida hanya cuma satu orang? apakah masyarakat Nusa Penida akan meniru semut yang bahu membahu untuk memenangkan paket Suwirta-Kasta yang bernomer 4?inilah momentum persatuan masyarakat Nusa Penida diuji pada Pilkada 2013. Apabila Suwirta-Kasta kalah telak di Nusa Penida maka tidak berlebihan kalau persatuan masyarakat Nusa Penida adalah Persatuan tahi kambing. ditengahnya bersatu tetapi setelah diluar buyar berkeping-keping. Dan apabila masyarakat Nusa Penida bisa bersatu yang ditandai dengan perolehan Suwirta-Kasta lebih dari 70% tentunya acungan jempol patut diberi setingginya pada masyarakat Nusa Penida sehingga tidak saja omong kosong belaka, tapi fakta yang tak terbantahkan.
Demokrasi adalah kebebasan untuk memilih, demikian pula masyarakat Nusa Penida. Tetapi sebagai suatu pulau yang dianggap termarginalkan, merasa dianaktirikan dengan infrastruktur yang amburadul di Nusa Penida mestinya saat inilah untuk memilih putra dari Nusa Penida. Karena kesempatan ini tidak datang dua kali apalgi tiga kali. Suwirta telah diakui masyarakat Klungkung daratan mampu membangun Klungkung, khususnya ekonomi kerakyatannya melalui Koperasi Pasar Sri Nadi. Sehingga calon yang baik, punya kans menang yang tinggi dan mampu membawa Klungkung kearah perbaikan merupaka kesempatan emas bagi masyarakat Nusa Penida untuk tidak dipandang sebelah mata saja. Apabila persatuan Nusa Penida ditinjau dari ekonomi, sosial dan budaya, persatuan Nusa Penida sangat Kuat. Ini ditandai bahasa yang khas di Nusa Penida, budaya yang masih terjaga seperti tari-tarian, lingkungan yang keras, Makanan gayot dan jagung ditinjau dari ekonomi dan harus berdesak-desakan disaat pulang kampung adalah ciri persatuan itu tidak pudar. Tentuanya persatuan ekonomi, sosial dan budaya tidak cukup untuk mengembangkan Nusa Penida, persatuan Politik sangat dibutuhkan, inilah saatnya. karena Nusa Penida dengan pemilih 37 ribu sangat menentukan kemenangan calon dari Nusa Penida Suwirta Kasta. Kalau boleh berandai apabila seluruh 37 ribu suara Nusa Penida itu memilih Suwirta Kasta niscaya pasangan nomer 4 ini akan menang. Lalu bagaimana dengan anda warga Nusa Penida yang punya hak pilih akan memilih siap?persatuan kalian sedang diuji!! KSD


0 komentar:

Benarkah Orang Nusa Penida Hanya Pantas Menjadi “Parekan”?

Pertanyaan ini menggelayut dibenak beberapa warga Nusa Penida belakangan ini. Apalagi ada tokoh Nusa Penida yang lebih pantas disebut oknum orang Nusa Penida menyatakan bahwa orang Nusa belum pantas memimpin Klungkung atau menjadi Bupati. Alasannya beragam, baik dari sejarah sebagai orang buangan dan hanya pantas menjadi “parekan” atau kaula dari sang raja semakin santer belakangan ini menjelang ilkada Klungkung 23 Agustus 2013 ini. Juga dari keterbelakangan Nusa Penida yang selama ini memang belum pernah orang Nusa Penida menjadi Bupati. Terlebih disebuah surat kabar diberitakan bahwa kediaman I Nyoman Suwirta calon bupati yang berasal dari Nusa Penida ini didatangi orang mabuk. Sambil ngoceh tidak karuan ia mengatakan “bahwa orang Nusa Penida pantasnya hanya jadi Parekan”. Celakanya kejadian ini sudah tiga kali terjadi, orang mabuk mendatangi rumah Calon Bupati perintis Koperasi Pasar Sri Nadi ini. Lalu pernyataan oknum orang Nusa Penida yang katanya tokoh ini apakah benar?apakah pernyataam orang mabuk yang mendatangi rumah Suwirta sambil mengatakan pantas jadi parekan itu layak diucapkan? Kalau yang mabuk masih kita bisa maklumi karena ia dalam pengaruh alcohol. Bagaiamana dengan tokoh yang lebih pantas disebut oknum ini?apakah ia sama juga sedang mabuk atau memang secara penuh kesadaran ? kalau penuh kesadaran ini sangat disayangkan, jangankan menolong mencarikan suara, mestinya dia diam sudah lebih baik. Seperti pernyataan Dalai Lama “Kalau tidak bisa menolong, setidaknya jangan menyakiti”. Coba kita bedah hal ini dengan pendekatan berbagai aspek, sehingga kita tidak ikut terhanyut dengan pernyataan orang mabuk ini atau oknum orang Nusa Penida yang sedang tidak sadar ini.

Secara Hukum sudah gamblang dinyatakan bahwa setiap warga Negara mempunyai kedudukan yang sama didepan hukum. Demikian pula hak setiap warga Negara untuk dipilh dan memilih dalam demokrasi di negarai ini . Tidak terkecuali orang Nusa Penida. Ia mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin Klungkung yaitu Bupati masyarakat Klungkung. Sehingga siapapun yang menyatakan bahwa orang Nusa Penida tidak layak jadi Bupati lungkung dan hanya pantas jadi parekan mestinya diperiksakan kejiwaannya. Terlebih tokoh yag mengatakan itu. Mestinya jangan keblinger tentang masa lalu yang sudah lama berlalu jaman kerajaan. Tahun 1955 Presiden Soekarno sudah mengeluarkan keppres tentang penghapusan system feodalisme raja di Indonesia, hanya sebagai suatu budaya saja . Terlepas dari siapapun yang akan terpilih menjadi Bupati Klungkung, mestinya pernyataan yang berbau sensitive semacam ini “bok ya di pending dulu”. Yang layak memimpin Klungkung adalah Ia yang memiliki kecakapan untuk membawa Klungkung unggul dan sejahtera serta tentunnya secara legitimasi terpilih dalam Pilkada 23 Agustus 2013 ini. Gunakan akal sehat dan nurani, pilih pemimpin yag sudah teruji dan terbukti membawa Klungkung kearah ekonomi kerakyatan yang mensejahterakan. Legalitasnya sudah dijamin oleh undang-undang, masyarakat Nusa Penida tidak boleh minder atas pernyataan orang mabuk dan mengigau ini. 

Itu dikaji dari aspek hukum. Bagaiamana dari aspek agama tentang kepantasan orang Nusa Penida menjadi memipin Klungkung? Disebuah penggalan cerita Mahabharata ketika Pandawa diasingkan di hutan hal ini diulas dengan sangat jelas dan terang benderang. Ketika itu Ibu Kunti haus dan meminta agar dicarikan air ke sungai oleh putra. Berangkat Sahadewa mencari air, sesampai disebuah sendang ada suara yang misterius yang mengatakan tidak boleh meminum air tersebut sebelum menjawab pertanyaannya. Sahadewa menolak dan meminum air dan mati. Karena lama Yudhistira mengutus Nakula menyusul kakaknya, dan sesampai di sendang atau telaga tersebut suara misterius tersebut kembali bergema dan mengatakan hal yang sama. Tapi sekali lagi Nakula menolak dan minum air sendang itu dan ia pun mati. Kemudian ini disusul kematian Arjuna dan Bima dengan cerita yang sama setelah diutus Yudhistira. Karena adik-adiknya tidak ada kabar Yudhistira menyusul sendiri mencari air. Dan kembali suara dari arah misterius itu muncul. Wahai manusia sebelum kau meminum air dari telagaku jawablah pertanyaanku dulu. Yudhistira yang mendengar suara tersebut menjawab dengan tanga tercakup, wahai dewa ataupun Gandharwa hamba mengucapkan hormat, silakan bertanya”. Banyak hal yang ditanyakan suara misterius itu dan disebuah pertanyaan suara misterius itu bertanya “ wahai putra Kunti diantara manusia siapa yang paling utama?” Seperti biasa Yudhistira menjawab dengan lugas “Manusia yang utama adalah ia bukan dari berasal dari keturunan raja, juga buka karena harta yang berlimpah, tetapi manusia yang utama aalah Ia yang selalu bertindak sesuai Dharma. Mendengar jawaban tersebut suara misterius menunjukkan dirnya yang ternyata Bhatara Dharma yang sedang menguji Pandawa. Atas jawaban Yudhistira yang benar tersebut ia menghidupkan kembali saudara-saudara Yudhistira dn memberikan berkat kemenangan. Dari cerita ini menunjukkan orang yang berasal dari Nusa Penida mempunyai hak yang sama menjadi manusia utama atau menjadi pemimpin Klungkung. Demikia pula I Nyoman Suwirta sebagai putra terbaik Nusa Penida punya hak yang sama menjadi Bupati Klungkung. Maka dari hal itu pastikan tanggal 23 Agustus 2013 pilih I Nyoman Suwirta - I Made Kasta coblos nomer empat paling kanan. KSD

0 komentar:

Belajar Memilih Kepada Sri Krisna, Pilkada Klungkung 2013

Pada tanggal 8 Agustus 2013 diadakan temu akrab yang diadakan di Desa Wisata budaya Kertalangu Denpasar Timur . Yang hadir adalah masyarakat Nusa Penida yang tinggal di daerah Denpasar, Gianyar, Taban dan sekitarnya. Hadir sekitar 200 orang dari berbagai profesi walaupun undangannya mendadak dan hanya mengandalkan sms berantai dan facebook. Acara tersebut ternyata menjadi ajang pertemuan masyarakat Nusa Penida seperti reunian, sahabat yang telah lama tidak berjumpa. Acara diadakan dengan didahului pemamparan visi misi Nyoman Suwirta Kasta, yang dilanjutkan dengan diskusi temu akrab. Pada sesi pemaparan Nyoman Suwirta menceritakan pengalamannya ketika mesimakrama dan mendatangi masyarakat Klungkung dua bulan terkahir ini. Disatu cerita ia mengatakan bahwa ada satu desa yang didatangi, masyarakat suatu desa tersebut mengatakan bahwa Nyoman Suwirta telah terlambat kedesanya. Lebih lanjut satu warga desa tersebut mengatakatan bahwa ada calon lain terlebih dahulu, tutur Suwirta. I Nyoman Suwirta menanggapi pernyataan warga desa tersebut dengan bijkasana. “apabila tiang duluan ke desa bapak, maka tiang akan terlambat ke desa yang lain, tetapi titian kesini mengajak seluru masyarakat Klung ksususnya Desa bapak yang balai banjarnya sudah jebol, jalnnya sempit dan rusak, untuk mengembalikan hak-hak dasar warga yaitu perbaikan yang selam ini hanya dijanji-janji belaka .

Dari cerita Nyoman Suwirta ini, seperti cerita dalam Mahabharata. Ketika perang Brata Yudha ini mau pecah, Pandawa dan Korawa sibuk mencari dukungan . Pandawa dan Korawa pun tidak ketinggalan mencari dukungan kepada Sri Krisna. Duryodana terlebih dulu mendatangi kediaman Sri Krisna. Ketika sampai dikediaman Sri Krisna, Duryodana menjumpai Sri Krisna sedang tertidur lelap.Doryudana tidak berani membangunkan Sri Krisna, kemudian duduk dikursi menunggui Sri Krisna tepat bersebelahan kepala Sri Krisna. Tidak berselang lama, Arjuna datang dengan maksud yang sama. Karena Arjuna melihat Sri Krisna sedang tidur lelap, ia mengambil kursi duduk tepat dikaki Sri Krisna. Beberapa lama kemudian Sri Krisna Terbangun. Karena Arjuna duduk tepat di kakinya Sri Krisna, Sri Krisna melihat Arjuna dan menyapanya terlebih dahulu. Melihat hal tersebut Arjuna disapa, Duryodana pun memberi salam hormat pada Sri Krisna. Setelah basa basi Duryodana mengutarakan maksud kedatangannnya, demikian pula Arjuna. Duryodana mengatakan bahwa ia lah yang paling terbih dahulu datang dan paling berhak mengajukan permintaan dukungan kepada Sri Krisna. Sri Krisna dengan bijaksana menjawab “ Tapi aku melihat Arjuna terlebih dahulu, Aku akan memberikan kesempatan kepada Arjuna terlebih dahulu karena ia yang aku lihat terlebih dahulu”. Perdebatan pun tidak bisa dielakkan, tetapi Sr Krisna bulat akan keputusannya. Akhirnya Arjuna terlebih dahulu meminta kepada Sri Krisna untuk mendukungna dan di kabulkan dengan menjadikan dirinya Sri Krisna sebagai Kusir Arjuna.

Dari dua cerita ini yaitu cerita I Nyoman Suwirta pada saat simakrama dan Mahabharata mempunyai persamaan. Persamaannya adalah siapa yang lebih duluan datang meminta dukungan. Dari cerita Mahabharata kebijaksanaan Sri Krisna patut kita tiru. Bukan siapa yang terlebih dahulu yang datang tetapi siapa yang baik, benar dan mau bersimpuh di kaki Sri Krisna. Sri Krisna sebagai perwujudan Tuhan, mampu memberikan inspirasi bagi kita semua. Pilkada Klungkung 2013 untuk memilih Calon Bupati dan Wakil Bupati Kungkung 2013 kita bisa meniru Sri Krisna, dan belajar dengannya. Suara rakyat adalah Suara Tuhan dan Sri Krisna adalah perwujudan Tuhan. Kita harus bisa menilai bukan siapa yang dulu datang, tetapi siapa yang benar, baik dan mampu membawa Klungkung Unggul dan Sejahtera. I Nyoman Suwirta telah membuktikan melalui Koperasi Pasar Sri Nadinya. Kita masyarakat Klungkung layak memilihnya, karena dengannya dipastikan Klungkung diantar masa keemasan. Klungkung yang unggul dan Sejahtera, Suwirta Menang- Klungkung Sejahtera. Apabila diibaratkan masyarakat Klungkung adalah Sri Krisna, Arjuna adalah I Nyoman Suwirta. Mari bersama menatap Klungkung yang lebih baik, Pilih Suwirta Kasta pada tanggal 23 Agustus 2913, Coblos paling kanan nomer 4.KSD

0 komentar:

Ketiga Kalinya Rumah Cabub Suwirta Dimasuki Penyusup

**Sebut Kandidat Nomor 4 Parekan dan Tidak Layak Pimpin Klungkung

Kali ketiga, rumah calon Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, dimasuki penyusup. Kejadian terakhir, terjadi Jumat malam, sekitar pukul 22.20 wita. Ketika, itu ada salah seorang warga diturunkan oleh seseorang di depan rumah I Nyoman Suwirta, di banjar Siku, Kamasan, Klungkung.
Orang tidak dikenal tersebut langsung menuju rumah dan langsung disambut pendukung yang memang kerap ngumpul di rumah sang calon. Mempersilahkan untuk duduk sebagaimana tamu-tamu lainnya. Namun, beberapa saat, orang tidak dikenal tersebut langsung nyeroscos dan menyebut-nyebut salah satu kandidat. Dan bahkan, menjelekkan kandidat nomor empat. “KANDIDAT NOMOR EMPAT YANG DARI NUSA ITU PAREKAN,” katanya berulang-ulang. Dan bahkan, dikatakan ORANG NUSA TIDAK MUNGKIN BISA MEMIMPIN KLUNGKUNG.
Beruntung, anggota kepolisian langsung sigap mengamankan orang tidak dikenal tersebut, dan tidak diapa-apakan oleh tim yang sempat emosi melihat tingkah orang tersebut. Polisi, langsung menggiring OTK tersebut ke kantor polisi setempat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kandidat nomor empat ini, seakan tidak henti-hentinya mendapatkan terror. Sebelumnya, juga sempat terjadi dua kali terror yang langsung menyasar rumahnya. Kejadian kedua terjadi sekitar bulan Juni silam. Dimana kala itu, orang tersebut menyebut-nyebut. “ suwirta pesuang iban caine, awak uli nuse, de nagih dadi bupati di klungkung,” ujar orang tidak dikenal tersebut. Walaupun demikian, suwirta dengan santun tidak melaporkan orang tersebut, karena mungkin mereka adalah orang suruhan saja. Dan pihak kepolisian yang sudah menangkap pelaku kala itu, suwirta langsung menyuruh melepaskan, karena hal itu tidak santun dan tidak ingin ada masalah lainnya.
Dan kejadian pertama terjadi pada sekitar bulan Mei silam, saat pendaftaran. Dimana, kala itu disebutkan warga Siku dinyatakan sebagai penghianat namun hal tersebut sudah dikendalikan dengan baik. Karena, saat kejadian ada tim pemenangan dari Nusa Penida melerai pelaku dan kemudian situasi bisa dikendalikan.

Dengan beberapa kali kejadian, paket Suwasta tetap tidak mempermasalahkan asalkan hal masih dalam koridor saja. “Kami tidak ingin membesarkan masalah-masalah seperti ini, yang jelas kami serahkan kepada masyarakat Klungkung untuk menilai, dan kami focus melakukan strategi pemenangan bersama tim,” kata Calon Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat dihubungi tadi pagi. KRS.  

0 komentar:

Alasan Memilih Suwirta-Kasta di Pilkada Klungkung 2013

Ketika pihak managemen Sumber daya manusia merekrut tenaga kerja, banyak aspek yang menentukan untuk diterima seseorang menjadi karyawan. Faktor-faktor tersebut biasanya disebut IQ, SQ dan EQ. IQ(kecerdasaan intelektual) adalah ukuran kemampuam intelektual,analisis,logika,dan rasio seseorang, IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima,menyimpan,dan mengolah informasi menjadi fakta..SQ(kecerdasan spiritual)adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan,sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan di masyarakat. EQ(kecerdasan emosional)adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain,kemampuan memotivasi diri sendiri,serta kemampuan mengolah emosi dengan baik diri sendiri dan orang lain. Terkait dengan pemilihan pemimpin tiga factor ini harus dimiliki secara berimbang sehingga ia mampu berpikir inovatif, tekun, jujur . Sehingga kepercayaan rakyat didapatnya tinggi dalam mengemban tugas-tuganya.
Terkait dengan Pilkada Klungkung 2013 yaitu memilih bupati dan wakil bupati harus juga memperhatikan 3 aspek itu. Rakyat Klungkung sebagai pemilih merupakan Managemen Sumber daya manusia apabila diibaratkan perusahaan. Rakyatlah yang menentukan, menyeleksi dan memilihnya sehingga mampu membawa Klungkung unggul dan sejahtera. Rakyat bisa menilai calon Bupati dan calon wakil bupatinya berdasarkan rekam jejak dan visi misinya. Sehingga Klungkung yang masih jauh tertinggal dari Kabupaten lainnya di Bali bisa mengalami perkembangan positif. Pemimpin yang cerdas dengan IQ yang baik ditandai dengan kemampuannya menangkap peluang, berikir inovatif, mengelaborasikan segala potensi yang dimiliki daerahnya sehingga mampu menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat Klungkung. Kecerdasan Spiritual yang ditandai dengan semangat hidup yang tinggi sehingga ia mampu mengahdapi segala peliknya hidup. SQ yang baik biasanya ditandai dari seseorang yang jujur, tekun, sabar, dan memegang prinsip-prinsi spiritual. SQ yang baik seorang calon bupati Klungkung akan mampu menghindarkan dari sikap mengeluh, korupsi, kolusi dan nepostisme. Sedangkan EQ sebagai suatu rasio kematangan emosi dari seorang pemimpin mampu tampil selalu stabil walaupun dalam keadaan apapun, tidak membeda-bedakan masyarakatnya, bahkan mampu membuat masalah yang ada menjadi motivasi, inspirasi untuk meningkatkan daya juang masyarakat Klungkung.
Dari ke empat calon yang ada, pasangan nomer empat Suwirta Kasta yang memiliki tiga aspek itu secara mendekati sempurna. Kecerdasan intelektualnya bisa dilihat dari kemampuannya membuat inovasi-inovasi usaha sehingga bisa mengembangkan Koperasi Pasar Sri Nadi menjadi 9 usaha. Ini sebuah kecerdasan dalam menangkap peluang dan memberikan sentuhan kreatifitas melalui variasi usaha-usaha kreatif. Dari segi Kecerdasan Spiritual Suwirta-Kasta tidak usah diragukan lagi. Mengingat Koperasi Pasar Sri Nadi yang dirintisnya mulai dari nol, mengumpulkan danamasyarakat Klungkung sedikit demi sedikit dan diolah menjadi usaha yang lebih besar. Tidak mungkin Koperasi pasar Sri Nadi bisa tumbuh dan besar kalau Suwirta tidak tekun, jujur, sabar. Pastinya Koppas sudah dari dulu bangkrut apabila Suwirta korupsi, tidak tekun dan serampangan mengambil keputusan, karena ia Manager umum Koppas. Kecerdasan emosi yang dimilik Nyoman Suwirta tidak kalah pentingnya.Kewibawaan dan sikap rendah hati Nyoman Suwirta dan Mangku Made Kasta juga dilihat dari kemampuan memippin Koppas sehingga orang-orang yang dipimpin dengan kesadaran penuh mau melakukan perintah dan aturan yang di buat Koppas. Mengingat kecerdasan emosi yang baik akan mampu membuat dream team, dan mampu menemu kenali potensi orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini menyebabkan Koppas tumbuh dan berkembang dengan baik, menempatkan posisi orang pada minat, bakat dan keahliannya di Koppas sangat mennetukan keberhasilan koperasi. Ini Suwirta sudah buktikan, bukan sekedar janji-janji manis angin surga yang tidak jelas, sehingga kita sebagai masyarak Klungkung tidak punya alasan untuk tidak memilih Suwirta Kasta pada Pilkada 2013 yang diadakan 23 Agustus 2013mendatang. Kita masyarakat Klungkung adalalah HRD yang menyeleksi dan memilih Bupati dan wakil Bupati Klungkung periode 2013 – 2018 sehingga bisa membawa Klungkung kearah yang lebih baik. Suwirta Kasta adalah pilihan yang tepat memilih Bupati dan wakil Bupatinya.

 KSD

0 komentar:

Keteladanan Persatuan Tokoh Tua Nusa Penida Dipertanyakan

Ketika kita masih kecil berkelahi dengan teman sepermainanan, biasanya orang tua yang melerai. Sambil memisahkan kita berkelahi, ia memberi nasehat agar kita sesama teman sepermainan dan satu daerah tidak saling pukul. Sekaligus diujung wejangannnya orang tua kita akan memberitahu betapa penting persatuan dan kesatuan, karena dengan persatuan dan persatuan semua menjadi lebih mudah. Lalu bagaimana dengan Pilkada Klungkung 2013 yang memilih calon Bupati dan wakil Bupati Klungkung? Ada putra Nusa Penida yang mencalonkan diri menjadi calon Bupati yakni I Nyoman Suwirta berpasangan dengan I Made Kasta ,bagaiamana nasehat persatuan dan kesatuan orang tua-orang tua ini? Apakah ia selantang ketika kita berkelahi dengan sesama orang Nusa Penida? Jawabanya ternyata nasehat lantang mereka tentang persatuan tidak selantang ketika kita anak-anak muda ini berkelahi. Nasehat persatuan mereka seperti “babakan pule”. Diberikan ke kita ada, tetapai nasehat persatuan dan kesatuan sesama orang Nusa Penida untuk mereka sendiri kurang dijalankan. Memang tidak semua tokoh tua Nusa Penida seperti itu, jumlahnya yang mendukung calon lain jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Namun demikian patut dicatat ini adalah pelajarin keteladanan yang buruk untuk tidak patut dicontih anak-anak muda Nusa Penida.
Setelah ditelisik penyebab orang-orang tua Nusa Penida tidak mendukung calon bupati dari Nusa Penida, ternyata penyebabnya beragam. Ada yang masih terbawa romantisme masa lalu, ada yang sarat kepentingan politik dan yang lebih miris adalah ada sebagaian dari mereka seolah-olah tidak rela ada tokoh muda Nusa Penida seperti I Nyoman Suwirta maju mejadi calon Bupati. Tokoh tua yang berpikiran semacam itu menganggap I Nyoman Suwirta masih anak baru kemarin sore. Tentunya alasan ini tidak punya pijakan yang jelas karena I Nyoman Suwirta kalau dikaji dari umur sudah berumur 46 tahun sebuah usia yang cukup matang, demikian pula pengalamannya mengatur dan memimpin koperasi patut diacungi jempol. Kegigigihannya membangun Koppas telah menjadikan Koppas dan dirinya tidak hanya diperhitungkan di Provinsi Bali sebagai Koperasi nomer satu di Bali tetapi menjadi Koperasi terbaik Nasional no 32. Selain alasan itu. romantisme orang-orang tua kita dari Nusa Penida terhadap masa lalu yaitu feodalisme masih kental, dan ini lebih dikarenakan adanya eweuh pakeweuh dan kesungkanan yang besar terhadap hegomoni kekuasaan raja masa lampau telah mendoktrin alam bawah sadar mereka. Tentunya ini pemikiran yang perlu diluruskan, karena jaman itu telah lama berlalu, jaman itu hanya tinggal kenangan dan jaman baru telah terbuka yaitu yang berhak memimpin dalam percatuaran politik dalam era demokratis di bumi serombotan Klungkung adalah mereka yang memiliki kecakapan leadership, bukan keturunan. Sebagian tokoh tua yang mendukung calon selain I Nyoman Suwirta Kasta yaitu mereka yang punya kepentingan politik misalnya sebagai tokoh partai, atau dijanjikan sesuatu padahal kalua dicermati itu hanya janji yang masih belum jelas kepastiannya.
Orang tua adalah sosok yang harus kita hormati demikian pula pilihannya. Tetapi di Pilkada Klungkung 2013 ini kta sebagai generasi muda Nusa Penida mestinya menjadi pelopor perubahan. Generasi muda sekarang adalah generasi yang melek informasi, jamannya sekarang sudah internet sehingga untuk mencari kebenaran tentang rekam jejak calon bupati dan wakil bupati Klungkung internet mempunyaiakurasi lebih tinggi dan sumbernya beragam. Sekarang jaman feodalisme telah menjadi kenangan dan hanya sebagai sebuah peninggalan kebudayaan semata sehingga yang layak memimpin Klungkung mereka calon bupati dan wakil bupati yang terbukti cakap memimpin Klungkung. Bahkan tidak menjadi salah generasi muda Klungkung khususnya Nusa Penida menjadi inisiator perubahan dengan memberikan masukan kepada para tokoh sepuh ini sehingga mereka terbuka mata , telingga dan nuraninya bahwa perubahan bisa terjadi kalau kita yang mau merubah, kita yang dimaksud adalah putra dan putri Nusa Penida. I Nyoman Suwirta tidak saja sebagai putra terbaik Nusa Penida tetapi putra terbaik Klungkung karena ia memberi bukti dengan kontribusinya yang konkret terhadap perkembangan ekonomi kerakyatan Klungkung tidak sekedar janji-janji kosong. Tokoh tua harusnya menjadi teladan persatuan dan kesatuan Nusa Penida termasuk di bidang politik yaitu Pilkada Klungkung 2013 dan generasi muda harus ikut ambil bagian menjadi pelopor perubahan di Nusa Penida dan cakupan luasnya di Klungkung. Sejarah rengas dengklok untuk mendesak proklamasi 17 Agustus 1945 dan reformasi 1998 adalah buah karya tokoh-tokoh muda mendesak tokoh tua untuk perubahan itu ada, dan kini saatnya kita memilih calon Bupati I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta pasangan Nomer 4 sehingga perubahan itu nyata.

 KSD

0 komentar:

Jadi Duta Perubahan untuk Klungkung, Pilih Suwirta-Kasta

Perubahan dimulai dari hal yang kecil. Perubahan hal yang kecil diawali dengan perubahan cara berpikir. Perubahan cara berpikir  biasanya disebut dengan perubahan mindset. Apabila cara berpikir dari seseorang di duplikasi ke orang lain secara terus menerus maka akan merubah pemikiran sekelompok orang dan terus membesar dan akhirnya merubah pola pikir dunia. Pola pikir sekelompok orang atau cakupan yang lebih luas ini yang disebut perubahan paradigma. Ini dapat dicontohkan dengan cerita berpikir  masyarakat dunia tentangbentuk bumi, dulu bumi dipercayai ada ujungnya tidak berbentuk bulat. Bahkan siapa yang bertentangan dengan pola pikir ini akan digantung mati. Namun demikian setelah Copernicus melakukan kajian dengan mendalam, ia mengeluarkan teori bahwa dunia ini bulat. Pola pikir ini disebarkan secara terus menerus dan sekarang menjadi pemikiran dunia, inipun diperkuat dengan adanya siang malam , pervedaan jam dan sekarang foto satelit. Inilah perubahan paradigma dunia tentang planet bumi dimulai dari perubahan pola pikr seorang Copernicus. Apabila cerita ini dikaitkan dengan Pilkada Klungkung 2013 bahwa sesungguhnya perubahan itu bisa dimulai dari beberapa orang, kemudian disebarkan secara massive ke sekelompok orang sampai seKabupaten Klungkung sehingga ada persamaan persepsi tentang perubahan. Perubahan bisa terjadi apabila Klungkung tidak di pimpin dari sekelompok orang yang sama, dan kita tahu siapa mempimpin Klungkung selama ini. Dari semenjak Orde Baru siapa yangmemipin, dari setelah reformasi siapa yang jadi Bupati, kita tahu apa yang terjadi. Semua hanya begitu-begitu saja,bhakan  cenderung merosot. Dermaga mangkrak, PA kecil, pasar Kumur, pariwisata stagnan.
Seperti dikatakan bahwa perubahan itu dimulai dari pikiran, ubahlah pikiran untuk memilih di Pilkada Klungkung 2013. Pilihlah ia yang bukan dari kelompok orang yang pernah memimpin Selma ini. Pilihlah ia sudah terbukti untuk memajukan Klungkung. Yang  dimakasud yang bisa memajukan Klungkung adalah  pasangan I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta pasangan nomer 4.  Setelah pilihan secara pribadi kita berubah ke Suwirta Kasta karena didasari alasan yang logis, ajak keluarga sahabat dan masyarakat Klungkung untuk menjadi duta-duta perubahan. Sehingga perubahan itu menjadi nyata, tidak hanya mimpi. Kita tidak ingin Kerta gosa sepi tanpa pengunjung dan mulai usur dimakan jaman tak terawat. Kita tidk ingin kamasan sepi padahal menjadi desa wisata, kita juga tidak ingin dermaga terus gagal di Nusa Penida. Jalan berlubang dan sempit di Pulau Nusa Penida yang kaya potensi. Secara keseluruhan kita tidak ingin pariwisata di Nusa Penida hanya wacana yang tak berkesudahan. Kita ingin semua itu berubah menuju ke perubahan yang lebih baik di gumi serombotan. Mulailah jadi Duta perubahan di Banjarangkan, Dawan, Klungkung dan Nusa Penida dimulai dari pemikiran-pemikiran kita. Dimulai dari tokoh, anak muda, ibu-ibu, nelayan, pedagang, pegawai negeri dan lainnya mari bersama jadi duta perubahan, untuk mengajak mengajak saudara, sahabat dan yang lainnya memilih nomer 4 Suwirta – Kasta.
Perubahan yang besar dimulai dari yang kecil yaitu pikiran yang terus menerus tekun  telah dibuktika I Nyoman Suwirta. Dengan kesederhanaan dan ketekunannya ia menjadi duta koperasi yaitu kolektor selama 7 tahun ia mengajak ibu-ibu pedagang dan yang lainnya meminjam dan menyimpan uangnya  di Koperasi Pasar Sri Nadi. Ternyata semua itu berhasil, sehingga menjadi koperasi yang terbaik di Bali dan nomer 32 tingkat Nasional. Mencontoh dari hal ini kita tidak usah khawatirr apabila kita menjadi duta perubahan untuk mengajak memilih Suwirta Kasta. Walaupun kita sendiri bukan tokoh, bukan orator hebat tapi dengan ketekunan kita menjadi duta perubahan. Untuk masyarakat Nusa Penida yang dirantauan ayo pulang ajak sahabat dan keluarga menjadi perubahan, jangan Golput. Karena ketika kritis setalah salah pilih apalagi golput akan tidak berarti apa-apa. Perubahan sudah didepan mata, sekarang saatnya, Suwirta-Kasta Nomer 4 dengan cirri khas poleng.

 KSD

0 komentar:

Tembus Rakyat Bawah, Tingkatkan Insentif PNS dan Honorer

Calon Bupati dan wakil Bupati nomor 4, Nyoman Suwirta dan Made Kasta dengan kekuatan berwarna poleng, menyeruak di dprd Klungkung. Warna ini tampak mencolok, ketika tim paket Suwirta kasta akan mengikuti sidang paripurna, visi misi calon bupati dan wakil bupati Klungkung. Tim tampak santun, ketika memasuki pelataran DPRD Klungkung, sambil sesekali menekankan paket Suwasta bernomor empat dan warna poleng.
Kedua calon saat mendapat bagian ke empat, langsung memaparkan visi misi jelas tanpa mengada-ada. pasangan Suwasta mengusung Visi membangun Klungkung yang ungggul dan sejahtra. Klungkung yang unggul dimaksudkan sebagai Klungkung yang memiliki keunggulan di segala bidang diantaranya unggul bidang pariwisata, pertanian dll. Dengan keunggulan – keunggulan ini maka Klungkung yang sejahtera akan terwujud.
Sementara dalam pemaparannya, Visi membangun Klungkung yang unggul dan sejahtera dapat terwujud melalui berbagai program pembangunan pro rakyat yang sangat menyentuh langsung ke masyarakat bawah. Program pasangan Suwasta menggaris bawahi pada bidang pemberdayaan masyarakat di segala lini serta pemanfaatan segala potensi yang ada. Program – program dari pasangan Suwasta antara lain: Pemberdayaan petani, nelayan, seniman, UKM maupun Koperasi, pembangunan dan Revitalisasi 5 pasar Agro, 10 pasar desa dan 4 pasar seni, menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan.
Pemanfaatan potensi pariwisata dengan pembangunan kawasan pariwisata terpadu di Nusa Penida. Merevitalisasi kawa

san Kerthagosa sebagai ikon pariwisata Klungkung, dan pemanfaatan Ex galian C Gunaksa. Revitalisasi Dermaga Gunaksa serta pembangunan dan peningkatan kualitas jalan sepanjang 200 kilometer, 3500 beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi serta  yang melanjutkan ke SMK.
Selain itu, pasangan Suwasta memastikan pelayanan kesehatan sampai ke pelosok – pelosok desa dengan melakukan Revitalisasi sarana dan prasarana kesehatan seperti asuransi puskesmas dan posyandu. Membangun 2000 unit bedah rumah. Mengembangkan asuransi pertanian, membangun pusat kesenian di Klungkung. Memberikan penghargaan dan asuransi bagi pelaku seni, membangun fasilitas pesraman di setiap desa pekraman, menciptakan pelayanan publik yang prima. Penerimaan PNS transfaran dan online, peningkatan insentif dan tenaga kontrak.

Pasangan Suwasta sangat yakin dan optimis segala program  ini dapat terwujud. Program ini tidak muluk – muluk dan pengalaman I Nyoman Suwirta selama 27 tahun mengelola koprasi milik 12.000 masyarakat Klungkung. Pengalaman  selama 27 tahun ini membuat Nyoman Suwirta sangat mengerti keadaan  perekonomian masyarakat Klungkung. Didukung dengan pengalaman Made  Kasta di legeslatif niscaya akan sangat membantu mewujudkan Klungkung yang unggul dan sejahtera. “ Kami akan meningkatkan insentif untuk pns dan tenaga kontrak,” tegasnya. KRS

1 komentar: