Berkat Suwasta Kini Saya Mendengar
Buta, bongol dan lumpuh,
adalah penyakit yang sangat berat. Di Klungkung terdapat ratusan warga yang
mengalami penyakit-penyakit seperti ini. Namun, satu persatu warga bisa
tertangani oleh Nyoman Suwirta, calon bupati Klungkung bersama Koperasi Pasar
Srinadi Klungkung. Kali ini, Lima warga di Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan,
Klungkung seakan kembali ke dunia. Pasalnya, pedengaraan mereka seakan terbebas
dari kesumpekan dan kepenatan berpuluh tahun lamanya tidak mengedar merdunya
suara alam dan menikmati indahnya dunia.
Diantaranya dua saudara
kakak beradik sejak usia masih bayi mengalami derita tidak bisa mendengar.
Disamping tidak bisa mendengar kedua kakak beradik tersebut bisu tidak bisa
bicara, berkemunikasi dengan peraga tangan. Kedua kakak beradik yang dimaksud
adalah Komang Artawan alias Payak 30 sedangkan adik kandungnya Wayan Arya Yasa
alias Solin 23.
Begitu Suwirta memasang alat pendengaran, Saolin
langsung tersenyum sambil manggut-manggut dan mengacungi jempol kepada saudara
sepupunya. Begitu juga Payak hanya bisa manggut-manggut sebagai tanda dirinya
mendengar apa yang dibicarakan keluarganya yang menyaksikan pemasangan alat
pendengaran oleh Suwirta.
Wakil Keluarga Payak yang tidak lain saudara
sepupunya, Nyoman Arya berterima kasih atas apa yang diberikan Suwirta. Kedepan
semoga segala permasalahan agar diselesaikan dengan baik. Jika nanti Suwasta
terpilih perekrutan PNS agar transfaran, dan juga sumber daya manusianya
harus betul betul diperhatikan sesuai dengan pendidikan. “Utamanya Galian C
dibuka dan diberdayakan sehingga bisa menampung lapangan pekerjaan di
Klungkung,” katanya.
Selanjutnya rombongan Suwirta menuju rumah Wayan
Juliariana 39 dan I Nyoman Candri 66 yang berada tidak jauh dari rumah kakak
beradik tadi. Juliarta pun demikian kuping kiri tidak bisa mendengar sejak 26
tahun yang lalu. Setelah dipasang alat bantu pendengeran dirinya merasa senang
karena sebelumnya hanya kuping kanan yang mendengar. Begitu juga Candri sejak masih
muda kuping kanannya tidak bisa mendengar. Kakek ini begitu alat dipasang
keluarga yang bicara bisik bisik didengarnya. Sebelumnya orang bicara
didekatnya tidak pernah didengar. " Baru jelas saya dengar apa yang
dibicarakan tadi, sebelumnya sama sekali tidak saya dengar " akunya. Untuk
itu atas nama keluarga besar, saya ucapkan banyak terimakaasih kepada pak
Suwirta yang telah membantu alat pendengeran ini. Semoga nanti Suwirta dalam
pilkada ini terpilh menjadi. Bupati klungkung 2013-2018, ujarnya. Terakhir yang
dikunjungi Suwirta adalah siswi SLB, Putu Novi 9. Novi sendiri adalah putri
pertama dari Ketut Artawan yang mempunyai anak dua.
Menurut Artawan, putrinya mengalami gangguan
pendengaran sejak lahir, meskipun demikian putrinya waktu kenaikan kelas II
mendapat juara kelas, ujarnya bangga. Dirinya merasa senang atas bantuan alat
pendengar untuk putrinya oleh Suwirta. Untuk itu atas nama keluarga saya ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada pak Suwirta, dan semoga beliu bersama
pasangan terpilih menjadi bupati, doanya.
Disela - sela usai memberi bantuan alat
pendengar Suwirta mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti membantu
sesama siapapun dia. Hal ini menurutnya sudah rutin dilakukan. Mudah mudah
bantuan alat pendengar yang dirinya berikan secara cuma - cuma itu bisa
bermanfaat. " Alat bantu pendengaran yang saya berikan itu gratis,
mudah-mudahan bermanfaat " ujarnya.KRS
0 komentar: