Persatuan Masyarakat Nusa Penida Diuji pada Pilkada 2013
Geopolitik adalah suatu politik yang ditinjau dari wilayah. Hal ini bisa
dilihat dari setiap Pilkada maupun Pileg geopolitik sangat menentukan.
Kemenangan Made Mangku Pastika di Pilgub 15 Mei 2013 lebih karena geopolitik.
Yaitu kemenangan Made Mangku Pastika di Kabupaten Buleleng yang mencapai 65%,
terlebih suara di Buleleng terbesar di Bali di bandingkan kabupaten lainnya.
ini berarti masyarakat Buleleng untuk memilih ayama aduannya sangat tinngi,
padahal ada calon wakil gubernur yang juga berasal dari Buleleng. Tanpa
mengecilkan pemilih didaerah yang lain, geopolitik adalah suatu reprensentasi
jengah suatu masyarakat terhadap rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama
satu daerah. Bagaimana dengan Pilkada Klungkung 2013 yang akan memilih Cabup
dan cawabup periode 2013 - 2018? Dari sekian kandidat yang ada satu diantaranya
Calon Bupati I Nyoman Suwirta yang dicalonkan partai Gerindra, Nasdem dan PNBK
berasal dari Nusa Penida, tepatnya dari pulau Ceningan. Bagaiamana dengan
pilihan masyarakat Nusa Penida tentang calon yang satu ini? Tentunya yang bisa
menjawab ini adalah masyarakat Nusa Penida sendiri dibilik suara TPS pada
tanggal 23 Agustus 2013.
Berkaca dari kekalahan calon Bupati dari Nusa Penida yaitu Prof. Kinog,
Prof. Djinar dan Gunaksa, itu lebih karena pilihan dari elite Nusa Penida
terpecah belah menjadi tiga. Sehingga masyarakat Nusa Penida menyayangkan 3
tokoh ini maju secara bersama. Bahkan ada selentingan bahwa perumpaan kepiting
yang ditaruh dalam ember, dimana kepiting akan saling tarik ketika ada temannya
ada yang mau naik menuju puncak ember. Lalu bagaimana halnya sekarang ketika
calon Bupati yang berasal dari Nusa Penida hanya cuma satu orang? apakah
masyarakat Nusa Penida akan meniru semut yang bahu membahu untuk memenangkan
paket Suwirta-Kasta yang bernomer 4?inilah momentum persatuan masyarakat Nusa
Penida diuji pada Pilkada 2013. Apabila Suwirta-Kasta kalah telak di Nusa
Penida maka tidak berlebihan kalau persatuan masyarakat Nusa Penida adalah
Persatuan tahi kambing. ditengahnya bersatu tetapi setelah diluar buyar
berkeping-keping. Dan apabila masyarakat Nusa Penida bisa bersatu yang ditandai
dengan perolehan Suwirta-Kasta lebih dari 70% tentunya acungan jempol patut
diberi setingginya pada masyarakat Nusa Penida sehingga tidak saja omong kosong
belaka, tapi fakta yang tak terbantahkan.
Demokrasi adalah kebebasan untuk memilih, demikian pula masyarakat Nusa
Penida. Tetapi sebagai suatu pulau yang dianggap termarginalkan, merasa
dianaktirikan dengan infrastruktur yang amburadul di Nusa Penida mestinya saat
inilah untuk memilih putra dari Nusa Penida. Karena kesempatan ini tidak datang
dua kali apalgi tiga kali. Suwirta telah diakui masyarakat Klungkung daratan
mampu membangun Klungkung, khususnya ekonomi kerakyatannya melalui Koperasi
Pasar Sri Nadi. Sehingga calon yang baik, punya kans menang yang tinggi dan
mampu membawa Klungkung kearah perbaikan merupaka kesempatan emas bagi
masyarakat Nusa Penida untuk tidak dipandang sebelah mata saja. Apabila
persatuan Nusa Penida ditinjau dari ekonomi, sosial dan budaya, persatuan Nusa
Penida sangat Kuat. Ini ditandai bahasa yang khas di Nusa Penida, budaya yang
masih terjaga seperti tari-tarian, lingkungan yang keras, Makanan gayot dan
jagung ditinjau dari ekonomi dan harus berdesak-desakan disaat pulang kampung
adalah ciri persatuan itu tidak pudar. Tentuanya persatuan ekonomi, sosial dan
budaya tidak cukup untuk mengembangkan Nusa Penida, persatuan Politik sangat
dibutuhkan, inilah saatnya. karena Nusa Penida dengan pemilih 37 ribu sangat
menentukan kemenangan calon dari Nusa Penida Suwirta Kasta. Kalau boleh berandai
apabila seluruh 37 ribu suara Nusa Penida itu memilih Suwirta Kasta niscaya
pasangan nomer 4 ini akan menang. Lalu bagaimana dengan anda warga Nusa Penida
yang punya hak pilih akan memilih siap?persatuan kalian sedang diuji!! KSD
0 komentar: