/>

Nusa Penida Menuntut Hak

Disuatu ketika dalam sebuah acara maupun tersiar di media bahwa rakyat selalu dikatakan mendapat bantuan dari pemerintah. Baik itu berapa uang, jalan, dermaga, beras, maupun lainnya selalu dibahasakan masyarakat mendapat bantuan. Inilah yang kemudian menjadi kebenaran umum yang melingkupi hati dan pikiran rakyat Indonesia bahwa pemberian oleh pemerintah adalah bantuan. Kalau dicermati  lebih dalam dan dikaji dengan seksama sesungguhnya itu bukan bantuan. Lebih tepatnya rakyat mengambil hak-haknya yang diamanatkan ke pemerintah melalui skema  tata kelola pemerintahan yang diatur undang-undang. Pola pikir seperti ini ternyata menggejala dipemikiran sebagian kecil masyarakat Nusa Penida bahwa segala apa yang diberikan oleh pemerintah Klungkung melalui bansos, dana DAK, DAU maupun yang lainnya adalah bantuan. Padahal semua itu memang seharusnya kewajiban pemerintah Klungkung dalam rangka menjalankan tugas-tugasnya . Tapi yang terjadi di masyarakat segala bantuan pemerintah seolah-olah dianggap adalah sebuah anugerah dari yang dipertuan agung.
Jalan, air, listrik dan kebutuhan hidup hajat orang banyak dikuasai oleh Negara dan melalui pemerintahan itu dikelola. Sumber-sumber pendapatan baik berupa pajak maupun sector lainnya diberikan hak kepada pemerintah. Sebagai kewajibannya ia melalui perangkatnya  akan membuat program kerja dan kalau di Kabupaten perangkatanya SKPD. Dengan pendapatan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Klungkung harusnya membuat jalan yang baik, listrik dan air yang bagus untuk masyarakat. Semua itu adalah kewajiban pemerintah. Ketika masyarakat mengkritik kebijakan pemerintah Klungkung dimana dermaga Gunaksa masih megap-megap, jalan di Nusa Penida banyak lubangnya ketimbang benarnya, air yang masih hidup senin kamis dan yang jelas kemiskinan masih cukup tinggis serta sarana prasarana kesehatan masih minim harusnya ini dimaknai sebagai upaya untuk menuntut hak-hak Nusa Penida, bukan minta bantuan. Mengapa disebut menuntut hak karena pendapatan pemerintah Klungkung , provinsi dan pusat juga disumbangkan oleh Nusa Penida baik pajak bumi, pendapatan pariwisata, pendapatan sarang wallet dilembongan, devisa rumput laut dan berbagai hasil bumi serta perikanan Nusa Penida sangat besar untuk APBN dan APBD. Sangat tidak adil ketika jalan di kecamatan lain di Dawan, Banjarangkan dan Klungkung begitu bagusnya sedangkan di Nusa Penida hancur lembur. Sangat tidak adil apabila di air di kecamatan di Klungkng berkelebihan sedangkan di Nusa Penida pada musim kemarau harus menjual ternak untuk membeli air. Sangat tidak adil pula ketika rumah sakit di Klungkung sangat baik sedangkan di Nusa Penida masyarakat operasi minor saja harus di rujuk dengan biaya transport yang besar. Inilah yang mesti kita luruskan dari paradigma tentang konsep bantuan dan penuntutan hak.
Dibeberapa tahun yang lalu memang ada tersiar kelaparan di Nusa Penida tepatnya tahun 1998 – 1999.. Berita itu dihembuskan secara terus menerus oleh sebuah Koran local di Bali. Padahal di Nusa Penida waktu Nusa Penida seperti biasanya, dengan makanan yang biasa yaitu ketela pohon, jagung dan sejenisnya yang dihasilkan. Isu kelaparan ini mencederai perasan sebagian masyaraat Nusa Penida karena image yang terbentuk seolah-olah Nusa Penida pulau kering tandus dan tak menghasilkan. Banyak organisasi kemanusian seperti KMHDi mengunjungi Nusa Penida waktu itu membawa beras dan sebagainya, masyarakat Nusa Penida merespon sebagai suatu hal biasa, tidak ada suatu luar biasa yang terjadi apalagi seperti berita yang dimuat yaitu kelaparan. Setelah ditelusuri ternyata semua itu adalah akal-akalan dari berbagai pihak untuk melegalkan kasino dengan dalih kelaparan dan keterbelakangan.  Akhirnya rencana Kasino menjadi wacana yang tidak pernah terwujud karena ia telah di hukum sang waktu tentang isu kelaparan dan keterbelakangan Nusa Penida pada saat itu.
Nah sekarang yang bisa merubah Nusa Penida kearah yang lebih baik adalah masyarakat Nusa Penida  itu sendiri. Dengan Sumber daya alam yang dikaruniakan oleh Tuhan begitu indah sebagai kekayaan yang tidak pernah habisnya. Demikian pula kebudayaannya yang masih asri dan terjaga kelestariannya. Serta sumber daya manusia yang  berkwalitas tentunya inilah menjadi daya ungkit kemajuan Nusa Penida. Terlebih sekarang ada Putra Nusa Penida I Nyoman Suwirta sebagai salah satu putra terbaik maju di Pilkada Cabup dan cawabup 2013 berpasangan dengan I Made Kasta  menjadi titik tolak kebangkitan Nusa Penida yang lama tertidur. Kita harus menuntut hak-hak kita sebagai warga Nusa Penida yaitu hak yang sama dibidang politik, ekonomi social dan budaya. Perubahan itu sudah didepan mata, tinggal masyarakat  Nusa Penida menggunakan kesempatan ini atau tidak.  Mari jadi bagian dari perubahan pilih Suwirta Kasta pasangan CAbup cawabup No. 4


0 komentar:

Suwirta Kenang Masa jadi Tukang Pungut

** saat Blusukan di Pasar Galiran
Klungkung. Selama kurang lebih empat jam, mulai pukul 08.00 wita sampai pukul 12.00 Wita, calon bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama calon wakilnya I Made Kasta blusukan di pasar Galiran, Klungkung, Sabtu (27/7). Semua pedagang dirunut, mulai dari pedagang babi, ayam,bumbu dapur dan segala jenis barang-barang yang dijual di Pasar Galiran Klungkung. Diikuti sejumlah simpatisannya, Suwasta dengan cirri kas warna poleng dan nomor 4 ini terus membagikan brosur dan mengajak masyarakat turut serta memenangkan paket Suwasta.
Menariknya, saat blusukan tersebut para pedagang mengaku seperti reuni dengan Nyoman Suwirta. Dimana, pada tahun 1990an sempat menjadi tukang pungut koperasi Srinadi. Dan tentunya, kala itu untuk menarik nasabah, berbagai upaya rayuan sempat dilakukan sehingga para peminjam modal dan penabung mau bergabung di Kopas Srinadi. Suwirta dan I Made Kasta tampak tidak canggung masuk kelapak-lapak darurat pedagang. Sejumlah pedagang yang tua-tua masih mengingat-ingat dan merasa mengenal sosok I Nyoman Suwirta ini. Dan ketika di kasi tahu baru terkejut dan langsung teringat masa lalu yang sering merayu agar mau menabung. “Sebenarnya dulu itu saya tidak mau menabung, karena modal saja tidak cukup dan ternyata setelah dicoba, yaa seperti inilah sekarang, usaha mulai berjalan baik,” ujar Dewa Ayu Alit (75) salah satu pedagang bumbu dapur dipasar galiran ini.
Sementara salah satu pedagang ayam potong hidup, Kadek Ani (32) berharap Klungkung bisa lebih baik dan masyarakat Jeli untuk menentukan pilihan. Apalagi, seperti sekarang ini dia selaku pedagang kecil dengan modal pas-pasan tidak pernah pendapat perhatian dari pemerintah. “Malahan kopas srinadi yang banyak bantu permodalan, kalau tidak bisa saja dulu sudah tutup, apalagi ayam sempat naik drastis," katanya. Dia bahkan meyakinkan, kalau I Nyoman Suwirta merupakan sosok yang merakyat apalagi dia juga dulu berangkat dari bawah, tiang lihat sekarang masih biasa-biasa saja, pasti bisa menjadi Bupati” ujarnya.
 Sejumlah pedagang yang medapat lokasi jauh dari pasar utama juga mengeluh mereka berharap bisa dikumpulkan semua pedagangnya. Jika jualan jajan agar bisa dikumpulkan juga. “Jangan seperti ini, sekarang sudah krodit sepi lagi, pusing saya, mudah-mudahan pak nyoman (menyebut Suwirta) bisa menjadi bupati dan kami bisa diperhatikan tentunya,” kata salah satu penjual kue basah, Wayan Sudiarti.
Usai Blusukan I Nyoman Suwirta didampingi calon Wakilnya I Made Kasta, mengaku prihatin dengan kondisi pasar yang semrawut. “Ketika hujan, pasar kebanjiran, soal pungutan apalagi, semua pedagang mengeluhkan pembayaran utamanya mereka yang tidak berjualan harus juga membayar retribusi pasar,” kata calon Bupati,  I Nyoman Suwirta. Secara pribadi Suwirta mengaku senang sekali, karena dari tahun 1987 sudah bersama para pedagang tersebut, dimana rasa kekeluargaan itu sangat kental. Dan bahkan mereka ketika datang seakan mengulang masa lalu. “Keluhan utama adalah mengenai sepinya pasar, pasar ini kurang representative karena dalam tahap perbaikan,” sebut Suwirta. Terkait pungutan, pedagang perlu diajak duduk bersama sehingga ketika memenuhi kewajiban tidak ada lagi keluhan-keluhan yang muncul diantara mereka.

Sementara calon Wakil Bupati I Made Kasta menilai, keberadaan pasar sebagai sentra pasar di Bali Timur, sekarang sangat kurang representative. Ketika turun, mencari bagaimana sebenarnya pasar kedepan, tapi banyak sekali dapat keluhan. “Pasar baru juga banyak keluhan karena tempatnya yang sempit, kedepan akan pikirkan,” tandasnya.

0 komentar:

Suwasta Tambah Amunisi

Mati satu tumbuh seribu, begitu layaknya perumpamaan yang pantas diberikan pada pendukung paket Suwirta Kasta untuk bisa memang dalam pemilu kada Bupati 23 Agustus mendatang. Pasalnya, setelah ketua Partai PKPB menyatakan keluar dari koalisi ini, kini masuk partai besar yakni Partai Nasdem.  Partai yang menurut ketua DPD Nasdem Klungkung, Sukma Sucita, berangkat bersama 11 ribuan KTA resminya datang untuk mengusung paket Suwasta.
“Kami tidak ada deal politik apapun, alas an memilih suwasta sebagai dukungan kami adalah murni dari rapat yang kami lakukan beberapa waktu lalu, dimana paket Suwasta bisa membawa aspirasi kami di Partai Nasdem yakni Gerakan Perubahan,” kata Sukma Sucita, dalam jumpa persnya Kamis (18/7).
Menurutnya, partai ini masuk ke paket Suwasta tidak sewenang-wenang apalagi keputusan sepihak, semua kader dan simpatisan mendukung dalam sebuah rapat resmi dan bahkan sudah mendapat keputusan dari partai induk.  “Kami inngin adannya perubahan positif di Klungkung ini, tentunya perubahan untuk lebih baik lagi, sehingga apa yang dicita-citakan warga Klungkung selama ini untuk menjadikan Klungkung Unggul dan sejahtera bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Sementara ketua tim pemenangan Paket Suwasta yang mengusung nomor empat ini, Komang Otal Suantara mengatakan sangat berbangga dengan masukknya Partai Nasdem ke Paket Suwasta sebagai pendukung. Gerakan perubahan Nasdem sama dengan visi misi paket suwasta untuk mewujudkan Klungkung unggul dan sejahtera. “Untuk itu nanti akan ada gebyar atas nurani tulus dari partai ini masuk ke kami sehingga solidaritas partai pengusung dan pendukung tercapai sehingga tidak terjadi miss komunikasi lagi,” sebut caleg Partai Gerindra ini.

Sukma menambahkan, pergerakan nasdem mendukung Suwasta akan dimulai dari Nusa Penida. Mengingat sang calon dari Nusa Penida, sehingga kami akan mengirim mobil ke Nusa Penida dulu sebagai penyebaran logistic dan keperluan partai Nasdem untuk melakukan misi ke masyarakat untuk mendukung paket ini. “Kami berangkat dari struktur yang jelas, yakni di Pusat sudah 100 persen, propinsi dan kabupaten dan kecamatan juga 100 persen sedangkan di desa sudah lebih dari 70 persen, sehingga benar-benar suara riil,” tambahnya. Sedangkan calon legislative yang mumpuni untuk 2014 yang dicari melalui survey sebanyak 30 orang dengan target kursi satu fraksi di legislative Klungkung nantinya. “Dengan kekuatan tersebut, kami yakin pergerakan kami mendukung suwasta di Klungkung daratan utamanya akan kami maksimalkan dan ada trik tersendiri nantinya,” tandasnya. KRS

0 komentar:

Suwirta Blusukan ke Pasar

Calon Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, yang mendapat NOMOR 4, tak henti-hentinya turun ke masyarakat. Seakan tidak pernah lelah, pria murah senyum ini terus mendangi masyarakat mendengar keluhan-keluhan mereka. Seperti yang dilakukannya, kemarin pagi, Suwirta secara mendadak menyerap aspirasi ke Pasar Kusamba, Klungkung.
Seakan reunion, Suwirta disambut riuh para pedagang yang rata-rata sudah dikenalnya sejak tahun 1994 silam. Dimana pada saat itu Nyoman Suwirta yang baru menjadi seorang kuli pungut

tabungan menjajagi satu persatu pedagang untuk diajak menyimpan sedikit penghasilan demi masa depan. Dan apa yang dilakukanya itu kini kembali diingat oleh ratusan pedagang di pasar setempat. Herannya lagi, Suwirta seperti tidak canggung dan seakan menyatu dengan pedagang.
Saat itu suwirta juga menyerap aspirasi masyarakat yang ini kembali makmur seperti dulu, dan tidak seperti saat ini yang serba mahal. Pedagang mengeluhkan mahalnya harga barang tanpa adanya control dari pemerintah. “Jika pak Nyoman menjadi Bupati saya harap, harga pasar jangan sampai dibiarkan lepas begitu saja, carikan solusi apakek dibuat sebagai perlawanan agar harga barang bisa ditekan,” kata salah seorang pedagang.
Sementara salah seorang Pedagang Nengah Darsi mengungkapkan kekesalannya tidak adanya perharian pemerintah. Penghasilan berkurang dan bahkan kerap merugi, sebagai orang yang mengusung ekonomi kerakyatan Darsi dan rekannya dengan tegas menyatakan akan mencoblos paket Suwirta Kasta dengan nomor empat pada Pilkada 23 Agustus ini. “Kebutuhan terus meningkat pakk, sementara penjualan terus menurun,” kami benar-benar susah,” ujarnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Suwirta mengaku tidak mau mengkritisi pemerintahan saat ini yang sedang berlangsung. “Semua yang dilakukan baik, namun mungkin perlu adanya penataan agar lebih baik lagi, untuk itu ayo bergabung dengan Suwirta dan coblos nomor empat pada pemilu kada nanti, saya akan buktikan rakyat kecil akan kami perhatikan,” kata Suwirta.
Nyoman Suwirta melihat jalur sirkulasi pergerakan pengunjung tidak ditata dengan baik. sehingga ada kios-kios yang sama sekali tidak dilewati oleh pembeli. pasar harus ditata dengan benar. parkir, pintu masuk dan keluar harus diatur sedemikian rupa. penempatan kios juga harus diatur, sehingga pasar menjadi lebih nyaman. KRS


0 komentar:

Didukung Catur Warna

Dengan mendapatkan Nomor Empat, sudah membuktikan bahwa Suwasta didukung oleh Catur Warna dan akan menyeimbangkan sekala Niskala di Klungkung jika Catur warna bersatu.

Catur Warna adalah empat “warna” atau profesi manusia dalam kehidupan, yaitu:
Warna (profesi) Brahmana bagi para Rohaniawan, Guru, Dosen, Yudikatif, Paramedik, Seniman, dll.
Warna (profesi) Kesatrya bagi pemimpin/ pegawai Pemerintahan/ Eksekutif/ Legislatif , Polisi, TNI, dll.
Warna (profesi) Wesya bagi usahawan, industriawan, pedagang jasa, dll.
Warna (profesi) Sudra bagi pekerja kasar, petani, peternak, nelayan, dll.
Brahmana lahir dari kepala, maksudnya dalam menjalankan profesinya mereka banyak menggunakan daya pikir. Kesatrya lahir dari tangan, maksudnya dalam menjalankan profesinya mereka banyak menggunakan ketrampilan tangan.
Wesya lahir dari perut, maksudnya profesi mereka banyak berhubungan dengan pemenuhan kecukupan sandang – pangan – papan. Sudra lahir dari kaki maksudnya profesi mereka membutuhkan kekuatan jasmani.
Keempat warna itu sifatnya universal. Dalam lingkaran jalinan kehidupan, mereka saling mengisi dan mencukupi kebutuhan bersama. Filosofi Warna seperti di atas yang ada dalam kitab-kitab suci Hindu, tidak ada hubungannya dengan “kasta”. KRS


0 komentar:

EMPAT (4) = SUWASTA

KLUNGKUNG. Detik-detik jelang pemilihan nomor urut bagi EMPAT pasangan calon di Pilkada Klungkung benar-benar mendebarkan. Dan akhirnya, berkat titah Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, dua kandidat calon Bupati I Nyoman Suwirta dan Calon Wakil Bupati I Made Kasta maju bersama untuk mengambil nomor. Setelah dibuka, bulu kuduk langsung berdiri, semua terkesiap. Suwasta mendapat NOMOR EMPAT (4). “Benar-benar sesuai pengharapan,” ujar Suwirta.
Suwirta dan tiga kandidat lainnya langsung mengangkat nomor tersebut. Dan memang jelas tampak hanya nomor EMPAT lah yang paling nyata terlihat. Tim pendukung yang ada di dalam ruangan, yang duduk paling barat benar-benar gembira. Mereka langsung mengelurkan nomor EMPAT yang memang satu-satunya sudah dibawa. “Ini pawisik,” bisik salah satu pendukung. Lalu, bagaimana tanggapan tentang nomor empat ini ? berikut pernyataan sejumlah warga masyarakat Klungkung.
Nurpita ; Nomor 4 pasti tepat, salam Suwasta
Widiana : no 4 pilihan tepat
Margie : dapat nomor 4 kekuatan suasta yang berlipat-lipat
Dewa Maestro : Nyatur Kekuatan Suwasta yang kuasa 4 Kecamatan
Widiana : 4=for = for Klungkung more better also we are the winner
Demikian mungkin sedikit tanggapan sejumlah warga Klungkung.
Lalu bagaimana menurut kedua kandidat :
Calon Bupati I Nyoman Suwirta : angka EMPAT merupakan berkah bagi Suwasta. Karena EMPAT merupakan perpaduan. Yang pertama perpaduan empat arah mata angin yakni timur barat selatan dan utara. EMPAT ini akan menjadi satu dan kami yakin suwasta akan menjadi pemenangnya. EMPAT berarti Klungkung adalah empat kecamatan. Kami yakin juga Nusa Penida, banjarangkan, klungkung, dan dawan akan menyatukan untuk memberikan suara kepada suwasta.

Calon Wakil Bupati : I I Made kasta : Angka Empat merupakan keberuntungan bagi Suwasta. Karena EMPAT itu ditilik dari kita sebagai orang Bali. EMPAT itu adalah saudara kita yang lahir empat akan membantu kita baik di Nusa Penida, Banjarangkan, Dawan dan Klungkung.  KRS

0 komentar:

Suwasta Dilihat Dari Sisi Niskala

Suwasta Dilihat Dari Sisi Niskala
Unsur Magis Terus Membantu

Penerawangan secara Niskala Pemilu Kada Kabupaten Klungkung diprediksi seru. Penerawangan ini sebenarnya sudah muncul lama. Mulai dari calon independen yang sudah berjuang cukup lama dan menghabiskan banyak uang, tapi akhirnya tidak mendapatkan apa-apa dan bahkan gagal sebelum perang. Hal ini diakibatkan banyaknya kader yang mengaku mendukung, namun kenyataanya tidak. Demikian halnya dengan calon dari partai. Banyak kader-kader partai yang sudah merasa jenuh dan bahkan banyak juga kader (dilihat dari niskala) yang hanya coba-coba dan mengaku paling solid tapi ada tujuan tertentu. Dari penerawangan niskala, yang diperkirakan menang adalah bagi mereka yang tenang dan tidak terganggu akan hal-hal gunjingan disana-sini. Yang penting pada intinya bekerja dan bekerja, bukan berjanji dan berjanji.
Selain gencar masimakrama kesegala lini masyarakat, konseptual Hindupun diutamakan. Jelas, karena calonnya adalah semua beragama Hindu (bukan magsud unsure sara_red). Kali ini penulis sengaja memposkan paket Suwirta Kasta (SUWASTA) Dari segi niskala dan sekalanya. Paket ini sengaja menonjolkan warna poleng (hitam putih) sebagai perlambang Rwa Bhineda dan warna tridatu (merah Putih dan Hitam). Diawali dengan sembahyang ke pura kahyangan jagat di Klungkung, warna Poleng inipun dipublikasikan ke masyarakat Klungkung, baik melalui kegiatan-kegiatan dan juga penampilan di Baliho yang serba sama. “Proses ini sebenarnya berlangsung selama tiga bulan dan baru muncul bajunya yang juga berwarna poleng,” kata kandidat Bupati I Nyoman Suwirta. Hal ini tujuannya hanya semata-mata ingin memunjulkan kekhasan Bali. Di mana segala bentuk kehidupan itu harus seimbangan alis rwa bhineda.
Kandidat Non Kader asal Nusa Ceningan ini , seragam hitam putih sangat gampang dikenal masyarakat. Warna hitam putih adalah rwa bhineda dan tridatu adalah lambang Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Karena semua berada di Tangan Tuhan dan apa yang ditakdirkan harus dijalankan.
Terkait unsure Rwa Bhineda dan Trimurti juga dibawa ke Baliho dimana sebagian besar Baliho berukuran tiga meter kali tiga meter. Dan setiap sisinya dibingkai warna hitam putih. “Selain bertaksu juga dikenal oleh masyarakat luas,” imbuh Calon wakil bupati Made Mangku Kasta. Dia juga membenarkan kalau tridatu lambang yang datang dari berkah nunasang dan membuat semua baliho beraura magis berkat warnanya yang kalem tapi kuat ini.
Lanjut ke unsur niskala, selama kurun waktu berjalan setelah didaftarkan di KPUD Klungkung menjadi Kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang diusung partai gabungan Gerindra, PNBKI dan PKPB warna itu terus muncul dan semakin kuat melekat di hati masyarakat. Bahkan, hampir setiap simakrama yang dilakukan oleh kedua kandidat selalu diiringi hujan walaupun hanya beberapa saat saja.
Aura magis terus mengitari Klungkung dan sekitarnya, akibatnya banyak kasus-kasus yang sebenarnya sudah tenggelam sejak lama kini muncul kembali. Entah kenapa dan bagaimana pihak media sendiri juga gencar menggedor ketidakadilan yang memang sempat dirasakan masyarakat Klungkung. Seperti dunia terbalik, semua hal terungkap.
dari penerawangan, itu baru permulaan aka nada hal-hal yang lain terus bermunculan jelang pencoblosan 23 Agustus mendatang dan bahkan setelah pemilihan nantinya. Akan ada hal-hal yang akan mengejutkan warga Klungkung nantinya.
Bahkan mulai awal Juli ada hal-hal aneh yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk menggencet paket Suwasta. Perobekan Baliho sudah umum terjadi disetiap perhelatan pilkada, bahkan juga ada intimidasi kepada tim Suwasta yang memang kebanyakan berdarah kuat untuk memajukan Klungkung dan ingin perubahan demi Klungkung yang Santhi dan damai selalu. Unsure kedaerahanpun melekat. Dengan terus ditergang dan diterpa isu miring dari segala lini, paket Suwasta diprediksi semakin kuat, jika timnya juga masih tetap solid menggerakkan massa agar tetap tenang dan tidak tersulut emosi dengan adanya hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.
Secara Sekala, Paket ini benar-benar cocok dan meyakinkan. Dimana, calon Bupatinya dari kalangan bawah yang memang benar-benar bawah. Terbukti dari bekerja di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung dari Nol hingga dipercaya mengembangan koperasi Hingga besar saat ini dengan Sembilan usaha. Selain itu mata nasional juga tertuju pada Kopas Srinadi dengan adanya berbagai bentu juara tanpa ada interpensi apapun. Bahkan Suwirta juga sempat menjadi ‘pembantu’ rumah tangga demi kelanjutan sekolahnya.
Sementara kandidat Wakilnya merupakan Politisi Partai gerindra yang juga seorang tokoh spiritual. Walaupun tidak etis diungkapkan, memang benar kalau berbagai bantuan kesehatan atau usada yang diterapkan secara tulus ikhlas dan bagi semua kalangan masyarakat. Tidak melihat dari mana siapa dan kepentingannya. Pada dasarnya adalah keinginan membantu. Ini bisa disebut karena, penulis sendiri sempat mengalami hal serupa.
Untuk bisa menang (demikian diniskala) apa yang sudah diterapkan calon baik bupati maupun wakil harus terus dijalankan. Dimana, tidak menyikapi dengan emosi hal-hal yang berbau konflik. Semua hadapi dengan sabar dan tidak usah ada persaingan yang penting cita-cita awal untuk membangun Klungkung terus dijalankan dan dilaksanakan pada nantinya terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Klungkung 2013-2018.

TERUSLAH BERJUANG….BRAVO SUWASTA…MENANG SUWASTA…KLUNGKUNG JAYA.


0 komentar:

Warga Diintimidasi Turunkan Bendera Gerindra

Klungkung. Jelang pilkada bupati / wakil bupati Klungkung 2013, situasi Politik mulai memanas. Teror bagi salah satu kandidat mulai dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Seperti dikutip dari Metrobali.com, Kamis ( 4/7 ) sekira pukul 19.00 wita bertempat di Kali Unda lingkungan Lebah, Klungkung, terjadi intimidasi terhadap warga setempat. Sebanyak delapan orang yang tidak dikenal mendatangi warga setempat yang hendak menurunkan bendera Gerindra yang dipasang.
Dalam sidak tersebut mereka menyasar kos-kosan dan rumah warga yang sering didatangi pendatang baru. Anehnya, mereka memaksa warga untuk menurunkan bendera Gerindra yang terpasang di lingkungan itu. ” Awalnya mereka beralasan mau sidak pendudk pendatang, kok malah menyuruh menurunkan bendera,”  ujar Dewa Subawa ketika bertemu dengan orang yang ternyata Klian Banjar Lebah berinisial Made Darsana alias Mupu.
Menurut Subawa menirukan apa yang diucapkan Mupu bahwa hal itu sudah melanggar aturan banjar, ujarnya.Beruntung, ketegangan itu tidak sampai terjadi karena anggota dari Kodim 1610 Klungkung telah mendengar laporan dari masyarakat. Mengetahui ada anggota TNI tiba tiba mendadak alasan mereka berubah dengan mengatakan sidak antisipasi dinamit yang hilang di Jawa Barat. Karena diawasi anggota Kodim, kemudian mereka pergi, dan bendera tidak ada yang diturunkan,” ungkapnya.
Sementara Kelian Banjar Lebah Made Darsana alias Mupu saat dikonfirmasi terkait hal diatas dibantah. ” Tidak benar itu  bahwa saya mendesak warga setempat untuk menrunkan bendera,” ujarnya. Dirinya melakukan sidak duktang karena mendengar lewat TV ada sejumlah didamit telah hilang di Jawa Barat. Untuk itu dirinya berinisiatif melakukan sidak duktang barsama Pecalang, uijarnya. Aparat juga turun saat melakukan sidak penduduk pendatang ( duktang ), imbuh Mupu. KRS


0 komentar:

Suwasta Mengudara

Radio Srinadi, yang merupakan bagian usaha terbaru dari Kopas Srinadi Klungkung, yang digawangi I Nyoman Suwirta, sang calon Bupati Klungkung sebenarnya sudah bisa mengudara sejak beberapa bulan lalu. Namun, karena menunggu aturan dan pengecekan langsung dari Komisi Penyiaran Radio Indonesia Daerah Bali ( KPID ) Bali, radio ini baru bisa siar sejak Rabu kemarin.
Komisi penyiaran Indonesia Daerah Bali (KPID) dipimpin langsung Komisioner Widiawan yang didampingi beberapa anggota diterima langsung  Nyoman Suwirta SPd, sebagai Manager Kopas Srinadi. Maksud dari kedatangan Tim KPID Bali ini dalam rangka melakukan klarifikasi terhadap keberadaan Radio Srinadi FM sebagai bentuk pelayanan jemput bola untuk bisa secepatnya direalisasi ijin Prinsif tersebut.
Kasubag Komunikasi KPID Bali, Drs  Gede Suadi pada kesempatan itu menekankan pada management Radio Srinadi FM ini agar nantinya setelah terbitnya RK (Rekomendasi Kelayakan Siaran- red) agar siaran jangan menyimpang dari Visi dan Misi Radio Srinadi FM yang sekian persen siarannya untuk kepentingan pendidikan masyarakat banyak.
Tim KPID Bali langsung memeriksa kelayakan perijinan sesuai dengan yang diajukan ke KPID Bali baru baru ini. Sebelum ijin keluar sesuai aturan yang ada belum diperbolehkan melakukan siaran secara permanent. Sedangkan untuk masa uji coba diberikan selama setahun sesuai dengan ijin prinsip siaran Radio.
Widiawan mengatakan bahwa sesuai aturan belum boleh siaran secara permanent. Terkait proses perijinan yang ditempuh Radio Srinadi FM melalui beberapa tahapan yang harus ditempuh yaitu proses awal permohonan ke Menkoinfokom melalui KPID Bali. Selanjutnya dilakukan verifikasi dengan dengar pendapat (EDP) di mana radio Srinadi sudah melalui tahapan tersebut. Kemudian  akan ada pleno KPI sampai mengeluarkan RK ( Rekomendasi Kelayakan -red), kemudian diajukan ke Menkoinfokom dan KPI pusat. “ Nah nantinya Menko infokom akan membentuk Tim antara KPI, Menkoinfokom dan Tim penanganan prequensi , kemudian baru keluar Ijin Prinsip Penyiaran ( IPP), katanya.
Menurutnya ijin sementara berlaku selama 6 bulan, selama ini pemohon bisa mengajukan ISR ( ijin Stasiun Radio). Selama 6 bulan masa uji coba siaran, Tim Kominfo turun untuk verifikasi. Apabila dalam 6 bulan belum siap kembali dievaluasi atu uji coba siaran, untuk selanjutnya pemohon boleh mengajukan perpanjangan IPP prinsif selama 6 bulan. Finalnya ada keputusan untuk dapat ijin tetap siaran,”ujar Gede Suadi lebih detil.
Sementara itu Manager Kopas Srinadi Klungkung Nyoman Suwirta,SPd mengatakan akan mematuhi ketentuan yang disyaratkan. Namun dirinya meminta Tim untuk lebih pro aktif membantu realisasi rekomendasi ijin siaran Radio Srinadi FM, mengingat masyarakat Klungkung sudah lama menunggu siaran Radio Srinadi FM ini. “ Saya berharap agar rekomendasi siaran Uji coba ini segera dilounching oleh KPI Pusat mengingat peluncuran awal Radio Srinadi FM ini mengudara satu tahun lalu tepatnya sejak diresmikan pada 13/7- 2012,,” harap Suwirta yang juga sebagai kandidat Bupati Paket Suwasta.KRS


0 komentar:

Berkat Suwasta Kini Saya Mendengar

Buta, bongol dan lumpuh, adalah penyakit yang sangat berat. Di Klungkung terdapat ratusan warga yang mengalami penyakit-penyakit seperti ini. Namun, satu persatu warga bisa tertangani oleh Nyoman Suwirta, calon bupati Klungkung bersama Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. Kali ini, Lima warga di Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Klungkung seakan kembali ke dunia. Pasalnya, pedengaraan mereka seakan terbebas dari kesumpekan dan kepenatan berpuluh tahun lamanya tidak mengedar merdunya suara alam dan menikmati indahnya dunia.
Diantaranya dua saudara kakak beradik sejak usia masih bayi mengalami derita tidak bisa mendengar. Disamping tidak bisa mendengar kedua kakak beradik tersebut bisu tidak bisa bicara, berkemunikasi dengan peraga tangan. Kedua kakak beradik yang dimaksud adalah Komang Artawan alias Payak 30 sedangkan adik kandungnya Wayan Arya Yasa alias Solin 23.
Begitu Suwirta memasang alat pendengaran, Saolin langsung tersenyum sambil manggut-manggut dan mengacungi jempol kepada saudara sepupunya. Begitu juga Payak hanya bisa manggut-manggut sebagai tanda dirinya mendengar apa yang dibicarakan keluarganya yang menyaksikan pemasangan alat pendengaran oleh Suwirta.
Wakil Keluarga Payak yang tidak lain saudara sepupunya, Nyoman Arya berterima kasih atas apa yang diberikan Suwirta. Kedepan semoga segala permasalahan agar diselesaikan dengan baik. Jika nanti Suwasta terpilih perekrutan PNS agar   transfaran, dan juga sumber daya manusianya harus betul betul diperhatikan sesuai dengan pendidikan. “Utamanya Galian C dibuka dan diberdayakan sehingga bisa menampung lapangan pekerjaan di Klungkung,” katanya. 
Selanjutnya rombongan Suwirta menuju rumah Wayan Juliariana 39 dan I Nyoman Candri 66 yang berada tidak jauh dari rumah kakak beradik tadi. Juliarta pun demikian kuping kiri tidak bisa mendengar sejak 26 tahun yang lalu. Setelah dipasang alat bantu pendengeran dirinya merasa senang karena sebelumnya hanya kuping kanan yang mendengar. Begitu juga Candri sejak masih muda kuping kanannya tidak bisa mendengar. Kakek ini begitu alat dipasang keluarga yang bicara bisik bisik didengarnya. Sebelumnya orang bicara didekatnya tidak pernah didengar. " Baru jelas saya dengar apa yang dibicarakan tadi, sebelumnya sama sekali tidak saya dengar " akunya. Untuk itu atas nama keluarga besar, saya ucapkan banyak terimakaasih kepada pak Suwirta yang telah membantu alat pendengeran ini. Semoga nanti Suwirta dalam pilkada ini terpilh menjadi. Bupati klungkung 2013-2018, ujarnya. Terakhir yang dikunjungi Suwirta adalah siswi SLB, Putu Novi 9. Novi sendiri adalah putri pertama dari Ketut Artawan yang mempunyai anak dua.
Menurut Artawan, putrinya mengalami gangguan pendengaran sejak lahir, meskipun demikian putrinya waktu kenaikan kelas II mendapat juara kelas, ujarnya bangga. Dirinya merasa senang atas bantuan alat pendengar untuk putrinya oleh Suwirta. Untuk itu atas nama keluarga saya ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pak Suwirta, dan semoga beliu bersama pasangan terpilih menjadi bupati, doanya.
Disela - sela usai memberi bantuan alat pendengar Suwirta mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti membantu sesama siapapun dia. Hal ini menurutnya sudah rutin dilakukan. Mudah mudah bantuan alat pendengar yang dirinya berikan secara cuma - cuma itu bisa bermanfaat. " Alat bantu pendengaran yang saya berikan itu gratis, mudah-mudahan bermanfaat " ujarnya.KRS



0 komentar:

Panggilan untuk Suwasta

Semangat Nyoman Suwirta, calon Bupati Klungkung benar-benar tidak pernah surut. Ditengah calon lain saling serang dan saling klaim suara, Nyoman Suwirta juga terus sibuk membantu masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan. Bukan membelikan arak atau tuak bagi pemabuk, melainkan membantu sesama umat manusia selayaknya manusia.
Tidak pernah diundang dan tidak pernah dimintai proposal untuk mendapat bantuan, namun tokoh ekonomi ini membantu kursi roda pada Putu Eka Pratama (9) asal Desa Tegak, Klungkung. Putu Pratama memang kondisinya tidak memungkinkan untuk berjalan karena cacat fisik. Putra pasangan Wayan Sujana dengan Ni Putu Sariati  ini lumpuh sejak berusia Sembilan bulan.
Putu Pratama hanya bisa tersenyum menandakan kegembiraanya atas pemberian pasangan Nyoman Suwirta dengan Made Kasta yang keras dipanggil Pak Suwasta ini. “sebenarnya kami sudah sempat membawa ke medis dan non medis, namun apa daya kondisi Putu beginilah adanya, dia lemet,” kata Sujana. Mangku Kastapun sempat mengurut kaki Pratama, tentunya dengan rapalan tertentu sebagai aliran energy positif, membantu meringankan beban anak ini.
Untuk semua itu keluarga Sujana mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan paket Suwasta. Dirinya mendoakan semoga dalam pilkada yang diadakan 23 Agustus ini paket Suwasta terpilih menjadi pemimpin Klungkung. “Dije ngalih pemimpin pang care kene buin,” ujarnya.
Untuk menghidupi sehari-hari, keluarga ini menjadi tukang perak dengan penghasilan sekitar satu juta perbulannnya. “BBM naik, habislah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, yaaa cukup-cukupin saja yang penting bisa makan dan jajan untuk anak-anak,” imbuhnya.
Sementara di sela-sela pemberian korsi roda Nyoman Suwirta yang bakal calon Bupati Klungkung 2013-2018 mengatakan itu karena adanya warga yang mohon bantuan korsi roda dirinya terketuk hatinya untuk memberikan secara cuma cuma kepada sesama yang membutuhkan uluran tangannya. ” Ini karena rasa kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan ” ujarnya.

Sementara Made Kasta menyatakan membantu sesame tidak harus diminta dan dijemput apalagi dijamu. “Yang jelas semua berdasar ikhlas, semua pasti akan ikhlas ke kami, Tuhan pasti adil dan memberikan jalan kepada kami untuk mengemban masyarakat Klungkung dan semoga masyarakat Klungkung damai sejahtera itu yang utama,” tandas Made Kasta yang juga mengemban tugas menjadi Pemangku dan balian pengusada. WAN-MB

0 komentar: